Judul Buku /Novel
: Surat Kecil Untuk Tuhan
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta,September 2011
Edisi : Ke – 8
Pengarang : Agnes Danovar
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta,September 2011
Edisi : Ke – 8
Pengarang : Agnes Danovar
SURAT
KECIL UNTUK TUHAN
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan .
. .
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan .
. .
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan .
. .
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan .
. .
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan .
. .
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan .
. .
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan .
. .
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan .
. .
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai
aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku
Ke dunia yang Kau berikan padaku
Itulah untaian kata
yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar, yang lebih
dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan untuk menuangkan kisah
nyata gadis kecil ini dalam sebentuk karya sastra.
Novel ini menceritakan
tentang perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker ganas, Rabdomiosarkoma (kanker
Jaringan Lunak). Dialah Gita Sessa Wanda Cantika, kita mengenalnya sebagai
mantan artis cilik era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat
Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya
hanya tinggal 5 hari lagi. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian
wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan
sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya
gadis normal lainnya.
Orang tuanya berat
mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega
melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi. Maka, ayah berserta
keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan
sejuta prestasi model dan tarik suara.
Namun akhirnya Keke tau
bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang
merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun
dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu
berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran
hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat.
Sang Ayah, Joddy Tri
Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu
dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan
putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan
alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak
mau ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang
bisa membunuh kanker itu, kemoterapi.
Perjuangan Keke melawan
kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Gita mendapatkan
kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk
membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Sekali Kemotrapi, mampu
merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gita harus
menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.
Kebesaran Tuhan
membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih
lama. Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gita menjadi kasus pertama yang
terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran
karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua. Keberhasilan Dokter
Indonesia menyembuhkan kasus kanker tersebut menjadi prestasi yang membanggakan
sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu
kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia
ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah
kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun
lamanya.
Kanker itu datang lagi,
namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis mata sebelah kanan. Kali ini,
ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa membunuh kanker nakal itu.
Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut Keke rontok tak bersisa. Tapi
sepertinya kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia. kanker itu tetap duduk
manis di pelipis kanan Keke.
Akhirnya ayahnya
mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokterpun menyarankan untuk operasi.
karena desperdo, mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang
semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru,
Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang membuat aku terharu, dengan kondisi
yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk
sekolah. bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan.
Waktupun berlalu dan
kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat inap lagi di RSCM
dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa opname itu ada berita yang
begitu membanggakan baik untuk Keke dan keluarganya bahwa Allah memang
memberikan cobaan sesuai kemampuan hambaNya. Keke membuktikan semua itu.”Keke
menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian akhir sekolah.”
Lalu, dokter menyerah
terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil
kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang
berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada
siapapun.
Nama Kelompok :
- Annisa Selandia 19111530
- Claudia Galuh Kumalasari 11111683
- Megawati Oktaviani 14111391
Kelas : 3KA07
0 komentar:
Posting Komentar