Selamat Datang di Catatan Kecil Ega, Semoga Bermanfaat Bagi Pembaca ^_^

Shopaholic



Shopaholic berasal dari dua kata, shop dan aholic. Shop memiliki arti belanja dan kata aholic menandakan suatu kebiasaan yang merupakan ketergantungan terhadap sesuatu hal yang dilakukan secara sadar atau tidak.

            Beberapa literatur menggolongkan shopaholic sebagai penyimpangan obsesif-kompulsif yang merupakan suatu gangguan psikologis. Gangguan ini ditandai dengan pikiran-pikiran obsesif (pikiran-pikiran yang selalu berulang-ulang menghantui seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu) dan adanya perilaku kompulsif (perilaku yang dilakukan berulang-ulang, jika tidak dilakukan maka akan merasa tersiksa atau cemas). Gangguan ini dapat membaik dengan bantuan psikolog.

MENGAPA SHOPAHOLIC BISA TIMBUL?

            Shopaholic biasanya terjadi akibat dari self-image yang rendah dan merasa penuh kekurangan. Untuk mengkompensasi dari perasaan tersebut, maka mereka berbelanja, karena tidak dapat memenuhi kebutuhan emosinya dengan cara lain. Kadang-kadang hal ini juga dipengaruhi pergaulan, dimana ada perasaan tidak ingin lebih rendah dari orang lain.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi seorang shopaholic, misalnya:

Seseorang menganut gaya hidup hedonis (materialis) dan mempersepsi bahwa manusia merupakan human having. Human having merupakan seseorang yang cenderung mempersepsi orang lain berdasarkan apa yang dimiliki (seperti punya mobil, rumah, jabatan). Human having ini mengakibatkan seseorang merasa terus kekurangan, selalu diliputi kecemasan, tidak akan termotivasi untuk mengejar kebutuhan pada tingkat yang lebih.

Kecemasan berlebihan karena mengalami trauma di masa lalu.

Berbagai iklan yang ditampilkan di berbagai media yang menggambarkan bahwa pola hidup konsumtif dan hedonis merupakan sarana untuk melepaskan diri dari stres.

Adanya pikiran-pikiran obsesi yang tidak rasional

Menurut penelitian, yang dapat mengalami shopaholic bukan hanya perempuan tetapi juga laki-laki, meskipun jenis barang yang mereka belanjakan berbeda. Wanita lebih senang berbelanja baju, sepatu, kosmetik, dll. Sedangkan laki-laki lebih senang membeli hp,mp3,dll.


Sebuah penelitian di Inggris menyatakan 2-10 persen orang dewasa cenderung senang berbelanja. Pada perempuan, kecenderungan ini meningkat 9 kali lebih besar daripada lelaki. Nah, apakah Anda memiliki kecenderungan menjadi shopaholic? Simak 5 tanda berikut!

  1. Anda sangat bersemangat membicarakan rencana jalan-jalan untuk berbelanja. Jika tidak bisa merealisasikannya dalam satu minggu, Anda pasti akan kecewa.
  2. Mood sering berubah. Saat berbelanja, Anda sangat gembira. Namun, emosi Anda bisa berubah muram ketika uang yang dimiliki menipis atau malah habis.
  3. Anda melihat acara pernikahan atau pesta bukan sebagai momen untuk bersenang-senang, tetapi sebagai alasan untuk berbelanja baju baru.
  4. Lemari Anda penuh dengan pakaian, sepatu, perhiasan, dan peralatan makeup yang baru dipakai sekali atau masih terpasang label harga atau malah belum tersentuh sejak dibeli. Anda memang ingin membeli barang-barang itu, tanpa tahu kapan akan memakainya.
  5. Anda banyak berutang karena gaji Anda tidak bisa mendukung kebiasaan belanja ini.

sumber :

0 komentar:

Posting Komentar